motto gerakan Pramuka SMK NEGERI 1 Gombong

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

SISTEM AMONG



Pengertian

Merupakan sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri, kreativitas dan oto aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

Mengapa sistem among ?

1.Ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 

2.Sasaran proses pendidikan kepramukaan itu adalah mental, fisik,   pengetahuan, keterampilan dan pengalaman peserta didik dalam Gerakan Pramuka yang sasaran akhirnya adalah menjadikan para pramuka itu sebagai tenaga kader pembangunan yang bermoral Pancasila. Sasaran proses pendidikan itu dikatakan tercapai dengan efektif kalau sikap, tindak-laku dan kegiatan peserta didik merupakan refleksi dari proses pendidikan yang dialaminya, tegasnya, hasil pendidikan kepramukaan itu membudaya pada diri setiap pramuka.


3.Untuk mencapai maksud itu, maka proses pendidikan itu harus diberikan secara konkrit. Untuk mengongkritkan sesuatu pada peserta didik, jalan yang praktis dan mudah adalah contoh. Contoh yang paling mudah untuk diberikan pada peserta didik adalah teladan. Teladan yang paling mudah dan efektif diperoleh peserta didik adalah si pendidik (Pamong/Pembina).


4.Apabila bahan disampaikan kepada peserta didik itu melalui contoh-contoh yang sangat kongkrit, maka peserta didik itu mengalami proses sebagai berikut : melihat, tahu, mengerti, paham. Kalau proses itu terlaksana, maka peserta didik menghayati bahan itu. Penghayatan akan bahan yang disampaikan itu berarti bahwa peserta didik menggunakan dalam hidupnya sehari-hari. Dengan demikian bahan itu telah menjadi miliknya. Kalau bahan itu sudah menjadi miliknya dan melekat pada diri peserta didik, maka hasil pendidikan itu telah membudaya pada diri peserta didik. Sikap membudaya inilah yang menjadi sasaran dan tujuan proses pendidikan kepramukaan.


5.Dengan membudayanya bahan pendidikan pada setiap peserta didik, maka perlu diberi motivasi agar dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah membudaya itu peserta didik mengembangkan diri dan mampu berkarya atas-karsanya yang positip. Dalam proses penghayatan dan pengembangan daya karsa itu para peserta didik akan menghayati berbagai hambatan, rintangan atau kesukaran-kesukaran. Dalam rangka menumbuhkan rasa kepercayaan pada diri sendiri dan keuletan mental serta pisiknya para peserta itu perlu diberi dorongan untuk dengan daya dan upaya sendiri mampu mengatasi hambatan dan kesukaran itu. Percaya pada diri sendiri adalah sikap yang tidak menggantungkan diri pada orang lain. Inilah jiwa wiraswasta yang ditumbuhkan pada setiap pramuka.


6.Diterapkannya sistem among dalam Gerakan Pramuka, tidaklah hanya karena sistem among itu merupakan hasil pemikiran yang dilandasi oleh prinsip-prinsip filsafat, idiologi ilmu jiwa dan bahkan diakui dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengajaran mutakhir, tetapi juga sesuai dengan proses yang diuraikan diatas ketegasan proses itu adalah tampak pada ungkapan sistem Among dalam bentuk kalimat sederhana : ING NGARSA SUNG TULADA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI. 


7.Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan kepramukaan dalam rangka membina watak anak, remaja dan pemuda Indonesia agar mereka menjadi manusia yang bermoral Pancasila. Pendidikan moral tidak akan berhasil dilakukan dalam bentuk klasikal dan masal. Pendidikan moral lebih efektif dilaksanakan secara individual. Cara yang paling efektif dan praktis adalah contoh/teladan sikap dan tindak laku pembina itu sendiri. Pembinaan moral Pancasila harus pertama-tama dilakukan oleh pembina pramuka pada dirinya sendiri. Penerapan sistem among dalam Gerakan Pramuka tidak lain merupakan tuntutan sikap laku seorang pembina yang harus menjadi manusia pemberi teladan, manusia pembangun daya kreasi dan manusia pendorong positif bagi peserta didik.

Pelaksanaan sistem among

Proses pendidikan kepramukaan, atas dasar sistem among, harus dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan. Sistem among mengharuskan pembina pramuka mempunyai sikap laku :didepan memberi teladan (ing ngarso sung tulada), di tengah-tengah membangun kemauan (ing madya mangun karsa), di belakang memberi dorongan (tut wuri handayani).
Dalam melaksanakan tugasnya, pembina pramuka harus memelihara sikap yang berdasarkan pada : 
(1) rasa cinta kasih, rasa keadilan, rasa kepantasan dan rasa kesanggupan berkorban; (2) rasa disiplin disertai inisiatif; (3) rasa tanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat dan dirinya sendiri.
Sistem among dalam Gerakan Pramuka, berarti bahwa para pramuka diberikan kesempatan mengembangkan pribadinya, bakatnya, kemampuannya, cita-citanya. Tugas pamong/pembina pramuka hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong, memberi motivasi, tempat bertanya dan tempat meminta pertimbangan. Para pramuka harus diperlakukan dan dihargai sebagai subyek didik bukan sebagai obyek didik belaka.
Sistem beregu adalah cara yang efektif dalam usaha penerapan sistem among. Sistem among berarti bahwa semua kegiatan kepramukaan, sebagai proses pendidikan, dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata dengan contoh-contoh nyata, dimengerti dan dihayati, tidak dengan paksaan atau perintah, tetapi atas dasar minat dan karsa para pramuka. Pembina pramuka harus mampu menjadi contoh pelaksana tidak hanya pandai memerintah atau meminta dilayani menurut perlakuan istimewa dari peserta didik.
Sistem among harus digunakan secara terpadu, tidak terpisah-pisah, satu dengan lainnya saling berkaitan, karena itu untuk semua golongan peserta didik (S,G,T,D) digunakan teladan, memberikan daya kreasi dan dorongan. Keempat golongan peserta itu memerlukan :

1.Perwujudan (konkritisasi)
 Contoh/teladan adalah untuk mengenal, mengetahui, mengerti dan
 memahami.

2.Daya kemampuan
  Pengembangan kemampuan bakatnya atas dasar karsanya

3.Dorongan/motivasi
  Motivasi untuk berani berdiri diatas kaki sendiri. Namun tentu saja, sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan metode kepramukaan, pelaksanaannya akan berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Main Page

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SMK NEGERI 1 GOMBONG

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

****************************************************************************************************************